Jumat, 04 November 2011

Bagaimana Orang Mengekspresikan Perasaan

Halo blog, ini adalah posting yang sudah saya persiapkan waktu bulan puasa(eheheh) yang saya ketik dengan menggunakan mikrosop word. Tapi lupa belum di posting, ini dia:


Ohya, saya hendak bercerita,ini adalah bulan Ramadhan, seperti biasa, saya pergi ngabuburit saat sore hari juga untuk mengantar ibunda pergi membeli sesuatu di Permata, di toko kelontong “Metalindo”, saat saya memarkir motor dan menunggu di depannya, terdapat tulisan seperti ini:

Ini foto asli, bukan rekayasa, jika tidak percaya datang ke permata

Woow, seram sekali bukan, itu dimaksudkan untuk orang yang suka membuang sampah di bawah pohon yang terdapat tulisan ini. Mungkin agar orang2 tidak bertanggung jawab tidak membuang sampahnya sembarangan lagi, tapi mengapa harus ada gambar bedognya? (Bedog=Golok). Wow, orang yang membuat papan ini kreatifitasnya berada 1 tingkat di atas orang yang menuliskan “yang buang sampah disini Monyet/Anjing”. Mungkin orang ini berfikir, dengan adanya gambar bedog ia mengekspresikan kekesalan dirinya dan jika berfikir kita harus menggunakan Bedog. Yah, benar sekali kita akan lebih cepat berfikir jika ada bedog terkulai di leher kita.


Dan inilah cara orang mengekspresikan rasa sayang. Rasa cinta, sayang atau apalah itu yang rasanya asoy tapi menyiksa(adeuuuy!) adalah sebuah rasa yang hanya bisa dirasaka jika kau merasakannya(oke saya juga bingung), cinta dirasa berdenyut2 dihati, atau mungkin itu lagi kecapean udah lama ga olah raga? Ya semacam itulah pokoke. Dan saya akan menceritakan sesuatu tentang sayang dan cinta.

Suatu hari, kalau tidak salah senin kemarin, saya menemani ibu saya untuk berbelanja di Mang Yayat, yah mang yayat adalah sebuah warung. Bukan, mang yayat buka sebuah warung, tapi mang yayat adalah seorang tukang sayur yang asalnya senantiasa berkeliling namun, mulai kemarin2(sudah lama sih) dia hanya mangkal di blok A jadilah blok A itu pasar dadakan tiap hari hingga jam 10 pagi saja. Rumah saya ada di blok B, ibu saya sangat maja, ke blok a aja harus dianter memakai motor.
Singkat cerita, sampailah saya di mang yayat, mang yayat berjualan du sebuah lapangan gitu yang di dekatnya ada pohon dan tempat sampah berukuran cukup besar untuk ukuran sampah rumah tangga.  Saya jadi ingat, dulu saya sempat menyukai teman sd saya namun tak terbalas. hahaha. dan saya mengabadikan cinta monyet saya itu pada sebuah buku diari yang gambarnya wanita dan pria(sayang udah ilang).
Dan saya rasa adalah cinta yang sagat dalam manakala rasa cintanya itu di abadikan di sebuah media umum yang akan anyak dilihat orang, facebook? bukan. Twitter? Juga bukan. Blog? Bukan juga. Tapi ditulis pada sebuah tepat sampah dekat mang yayat dan kawan2 berjualan! Dengan tulisan Chaiiank Kiki. Ini dia:
Ekspresi dari rasa chaiiank yg begitu dalam

Tampak depan
(perhatikan di dalamnya ada tulisan Lopz iuu (baca:love u) dan dipinggir
ada tulisan Dhevi)

Saya tidak tahu apakah yang Chaiiank kiki itu adalah Dhevi atau bukan. Yang jelas dipinggirnya ada tulisan Dhevi.
Dan semua ini membuat saya jadi terinspirasi, dengan menuliskan perasaan saya di WC umum nanti "CHAIIANK AYI BUDIAWAN" ingatkan saya untuk membawa pilok atau spidol besar yah. Karena hari ini sepertinya saya akan pergi mencari wc umum untuk ditulisi. Kenapa saya memilih wc umum? Karena, kalau saya lagi di wc umum untuk melakukan bak saya senantiasa melihat sekitar dan membaca setiap tulisa yang ada disana, bayangkan, kalau orang2 seperti saya pasti chaiiank saya sudah terpublikasi dan menyebar ke seluruh penjuru orang pengguna wc umum. Tentu saja.

Penutup:
Ekspresikan cinta anda dengan cara anda masing2. Oke.
Dadah sudah dulu yah karena posting yang ini sangat panjang jadinya, saya akan mencari bagaimana cara orag mengekspresikan perasaan senang dan sedih. oke.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook Badge

Elfita Rosyana's Facebook profile